Tanggung
jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan
fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki
sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin
meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap
insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut
kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab
masing-masing individu berbeda.
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia
yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya
sendiri.
B. Macam-Macam Tanggung
Jawab
Ada
beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
1.
Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri.
Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga
seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, dan angan-angan sendiri.
2.
Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada
keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga,
tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan.
Contoh:
Penyelewengan Dr. Tono (sukartono) sebagai Ayah, berarti tidak bertanggung
jawab akan kewajibannyasebagai suami. Sebaliknya Tini, istri Tono yang kurang
menghargai suaminya, juga merupakan contoh tidak bertanggung jawabnya sebagai
seorang istri.
3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada
hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian,
manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
Contoh:
Tuti telah bertekat untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya dalam “Putri
Sedar”. Ia bertekat bahwa apapun yang terjadi atas dirinya tetap akan
dipertanggung jawabkan .
”Tidak,
tidak, saya tidak boleh mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan dan pendirian
saya sendiri. Malu saya melihat saya sendiri”. Apa boleh buat jalan yng sulit
ini sudah saya pilih dari semula dan tidak boleh menyimpang lagi, meski kemana
sekalipun saya dibawanya.
Setiap
manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan
bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan
norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau
negaranya.
Contoh:
Dalam novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya Mochtar Lubis. Guru Isa yang terkenal
sebagai guru yang baik terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah, demi rumah
tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus dipertanggung jawabkan kepada
pemerintah. Kalau perbuatan ini diketahui pihak berwajib, ia harus berurusan
dengan pihak kepolisian dan keadilan.
5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan
manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya
disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada
Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas)
yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai
tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara
Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab
manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama,
tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap
dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok.
Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
C. PENGABDIAN
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, dapat atau pun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan antara lain kepada, raja, cinta, kasih sayang, hormat atau
suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulya
pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Lain halnya jika keluarga
kita membantu teman, karena ada kesulitan mungkin sampai berhari-hari ikut
menyelesaikan sampai tuntas. Ibu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
1. Pengabdian kepada keluarga
Pada
hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas
cinta dan kasih sayang, kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak disertai pengorbanan, berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya atau anak-anak kepada orang tuannya
2. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia
adalah anggota masyarakat. Ia tak dapay hidup tanpa orang lain, karena
tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup dimasyarakat
tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri. Maka apabila
mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat.
Cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat
lingkungannya.
Untuk
kebutuhan hidup, manusia tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Dia
memerlukan bantuan, pertolongan, amal dan jasa orang lain. Al-Quran membari
dorongan kepada orang-orang beriman, untuk mencintai saudara-saudaranya yang
seiman, berbuat baik kepada mereka dan memberi pertolongan serta bantuan kepada
mereka.
Firman
Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudaya, karena itu
damaikanlah antara kedua saudara mu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat”. (QS. Al-Hujarat, 46: 10)
Selain
itu Al-quran juga mendorong kaum muslimin bekerja sama, bantu-membantu, dan
membentuk masyarakat yang seikat dan terpadu dimana setiap mukmin merasa
terjalin dalam suatu bangunan yang padu.
Dalam
kehidupan perguruan tinngi, pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah
satu tugas pokok perguruan tinggi, adalah Dharma ketiga dari tri darma
perguruan tinggi yaitu:
a. Pendidikan
b. Penelitian
c. Pengabdian
kepada masyarakat
3.
Pengabdian kepada Tuhan
Manusia
tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai
ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung
jawabnya kepada Tuhan Ynga Mah Kuasa. Tujuan Allah menciptakan takan jin dan
manusia hanya untuk menyembah kepada-Nya.
Firman
Allah SWT: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah kepada ku”. (QS. Adz. Dzaariyaat, 51: 56)
Menyembah
Allah beratri ingat kepada Allah. Kebiasaan seorang mukmin dalam mengingat
kepada Allah, baik dengan mengucapkan tasbih, takbir, istigfar, doa maupun
dengan membaca Al-Quran, membuat jiwa bersih dan bening serta perasaanya tenang
dan tenteram.
Firman
Allah SWT: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi
tenteram”. (QS al-Ra’d, 13: 28)
Sabda
Rasulullah SAW: “Ingatlah akan Allah aadalah penawar kalbu. Dan sabdanya pula:
“Suatu kaum yang berkumpul dan mengingati Allah pasti disambut oleh para
malaikat dan para malaikat pun memenuhi mereka dengan rahmat-Nya dan menurunkan
ketentraman. Dan Allah pun ingat akan mereka itu”.”
Apabila
seorang muslim membiasakan diri mengingat Allah maka ia akan merasa bahwa ia
dekat dengan Allah dan berada dalam perlindungandan penjagaan-Nya. Dengan
demikian, akan timbul pada dirinya perasaan percaya pada diri sendiri, teguh,
tenang, tentram dan bahadia.
Firman
Allah SWT: “karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu”. (QS. Al-Baqarah, 2: 152)
Ingat
kepada Allah SWT, yang menimbulkan perasaan tenang dan tentram dalam jiwa, tak
syak lagi merupakan terapi bagi kegelisahan, yang merasakan manusia, ketika ia
mendapatkan dirinya merasa lemah, tak mempunyai penyangga dan penolong
menghadapi berbagai tekanan dan bahaya kehidupan.
4. Pengabdian Kepada Negara
Manusia
pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu Negara.
Karena itu seseorang wajib mencintai Bangsa dan Negaranya. Mencintai ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk mengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada
bangsa dan Negara dalam kehidupan.
D. PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya berikan secara ikhlas: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran. Menurut kamus umum bahasa indonesia Wjs. Poerwodarminto, korban berarti:
1.
Pemberian untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan sebagainya). Misalnya:
inilah korban ku untuk nusa dan bangsa.
2. Orang
yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau orang lain. Misal:
banyak orang yang menjadi korban permainan judi.
3.
Korban jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi, bertambah banyak.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta, pikiran,
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengorbanan dapat berupa:
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengorbanan dapat berupa:
1.
Pengorbanan kepada keluarga
Dorongan
seksual merupakan landasan pembentukan keluarga, di mana suami dan istri sama-sama
mendapatkan kedamaian hati, sehingga timbul rasa tentram, aman dan damai. Dan
antara keduanya pun timbul perasaan cinta kasih, kasih sayang, dan rahmat yamg
mendorong tetap terpeliharanya kehidupan bersama dengan harmonisnya dan penuh
dengan rasa saling tolong-menolong. Sehingga akan timbul suasana yang segar
bagi pertumbuhan anak-anak, pemeliharaan, dan pembentukan kepribadian mereka
secara sehat.
Contoh: Siti
Nurbaya, dengan sangat terpaksa mau dikawini Datuk Maringgih, seorang laki-laki
yang sangat dibencinya, demi cintanya kepada ayahnya.
2. Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia
adalah makhluk bermasyarakat. Ia tidak dapat hidup sendiri, ia tidak dapat
mencukupi kebutuhan sendiri. Untuk itu harus hidup bersama di tengah-tengah
masyarakatagar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dengan manusia
lainnya, tidak boleh tidak dia harus membatasi cintanya pada dirinya sendiri
dan egoismenya. Juga hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan
kasih sayang kepada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan
kepada mereka.
Contoh:
Dr. Tono aktif sebagai dokter yang baik. Begitu besar pengabdiannya kepada
pasien sehingga istrinya merasa diperlakukan sebagai penunngu rumah dan
penunggu telepun belaka. Koflik batin terjadi, ketegangan rumah tangga
menjadi-jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat
pengabdiannyakepada masyarakat rumah tangganya menjadi korban.
3. Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
Berbicara
tentang pengorbanan kepada bangsa dan negara tidak bisa dilepaskan dari bicara
tentang hak dan kewajiban. Dalam UUD 1945 banyak pasal-pasal tentang hak dan
kewajiban negara Republik Indonesia.
Setiap
orang di bumu mengetahui bahwa manusia merupaka anggota suatu bangsa dan warga
negara suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota dari warga dari suatu
bangsa atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara.
Pembelaan tersebut disebut pengorbanan.
Demi
negara, tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda, bagian badan, bahkan
nyawapun dipertruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja berada mereka
berkewajiban membela negara.
SUMBER :
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar