Minggu, 23 Juni 2013

Manusia , Kegelisahan dan Harapan

A. Manusia dan Kegelisahan.
Manusia dan kegelisahan kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu: Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya. Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Kesepian Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Ketidakpastian Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah Obsesi Phobia Kompulasi Hysteria Delusi Halusinasi Keadaan emosi Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog. Manusia dan harapan setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
Ø  Kelangsungan hidup.
Ø   Keamanan.
Ø  Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai.
Ø  Diakui lingkungan.
Ø  Perwujudan cita-cita

 B. Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Ø  Seorang ahli Psikoanalisa “Sigmeund Freud” berpendapat bahwa ada 3 macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
Ø  Kecemasaan Objektif : suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. 
Ø  Kecemasan Nerotis (Syaraf) : kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah.
Ø  Kecemasaan Moril : disebabkan karena pribadi seseorang. 

 C. Sebab-sebab Orang yang Gelisah :
Ø  Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
Ø  Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
Ø   Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
Ø   Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )